Aku
sudah membuatkanmu sebuah cerita, merangkai aksara menjadikannya
kata-kata, berbaris-baris banyaknya. Menggambarkan kisah yang pernah
ada, memberinya jiwa. Tapi entah dimana kamu berada, mungkinkah kamu
akan membacanya?
Aku
sudah menyiapkan cerita lagi, yang akan kutulis nanti. Nanti ketika
jari jemariku ingin menari, mengisahkan segelas coklat panas dan
secangkir kopi, mengisahkan senja yang tak jingga warnanya, mengisahkan
titik-titik air hujan pada kaca jendela yang buram.
Harus
bercerita apalagi aku? Kini semua hanya tentang aku. Aku yang menunggu
angin mengabarkan berita tentangmu. Tapi hingga kini tak kudengar
bisikan sang bayu. Tak perlu aku kisahkan, biar semesta yang
mengabadikan.
Dimanakah kamu? Semoga ada lagu rindu untukku, yang bersenandung dalam hatimu...