Minggu, 12 Juni 2011

kata-kata pena


diambilnya aku, dipeluk aku oleh jari-jari lentik itu
diketuk-ketukkan aku pada sebuah meja kayu
diputar-putar tubuhku diantara jari-jarinya, sambil kulihat matanya memandang entah kemana

setelah sekian lama dalam diamnya, akhirnya aku digerakkan diatas sebuah lembar kertas putih
dikeluarkan isi tubuhku untuk menyampaikan isi pikirannya
aku membentuk huruf-huruf, kata-kata, kalimat-kalimat, berbaris-baris rapi
rasanya aku ingin tahu, sedang membuat apa dia dengan kotoran hitamku
adakah barisan rapi ini sebuah surat, sepenggal cerita, sebait puisi, atau hanya coretan isi hati ?

aku lihat dia tersenyum, kadang mengusap setitik air mata dengan segera agar tak menetes dan membasahi kertasnya, kadang dia terdiam menatap yang tiada
lalu tangannya sibuk kembali menggerakkan aku kesana kemari, semakin banyak barisan kalimat yang aku buat, dan aku selalu menunggu sebuah titik, untuk aku beristirahat

jari-jari yang memelukku rasanya tak lagi erat
mungkin sudah lelah dan butuh diam sejenak
aku lihat dia terdiam, memandang rangkaian aksara, membaca…
kemudian diletakkan aku diatas lembar kertas yang tak lagi putih, kertas yang telah terisi semua yang ingin disampaikannya (aku rasa)
lalu dia tinggalkan aku dan kertas itu

dia telah mengosongkan sebagian dari diriku,
semoga aku juga telah mengosongkan sebagian beban pikirannya
dan dia juga telah mewarnai kertas putih itu dengan isi tubuhku,
maka semoga saja dia juga telah mewarnai hidupnya, dengan cerita…

(13 juni 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar/ulasan :